Contoh Penerapan Sila 1-5 Pancasila dalam Kehidupan
Sehari-hari:
Penerapan Sila 1 Pancasila
Pancasila sila pertama berbunyi Ketuhanan yang Maha Esa.
Maknanya yakni setiap warga negara bersikap berdasarkan
sifat ketuhanan. Adapun contoh sikap pengamalan sila 1 baik di rumah dan di
sekolah yaitu:
1. Saling menghormati
antarmanusia.
2. Tidak memaksakan suatu agama
pada orang lain.
3. Bekerja sama dan saling
bantu di bidang sosial, ekonomi, dan keamanan lingkungan tanpa pandang latar
belakang agama.
4. Mengembangkan toleransi
agama sejak dini.
5. Membina kerukunan hidup
antarmanusia.
6. Meyakini adanya Tuhan Yang
Maha Esa.
7. Percaya dan takwa Tuhan Yang
Maha Esa.
8. Menghormati agama orang
lain.
9. Tidak mengganggu peribadatan
orang lain yang berbeda agama.
10. Menjaga kerukunan antarumat beragama di lingkungan
sosial masyarakat.
11. Menghormati kebebasan beragama terhadap orang lain.
12. Tidak menyinggung perasaan orang yang berbeda
agama.
13. Bekerja sama dalam menjaga kerukunan antarumat
beragama.
14. Menciptakan suasana taat beribadah di dalam
keluarga.
15. Tidak malas dalam beribadah.
Penerapan Sila 2 Pancasila
Bunyi Pancasila sila 2 yakni Kemanusiaan yang Adil dan
Beradab.
Maknanya yakni mengakui bahwa kedudukan setiap warga negara adalah sama.
Contoh penerapan sikap sila 2 di antaranya:
1. Tidak membeda-bedakan manusia berdasarkan suku, agama, warna kulit, tingkat ekonomi, maupun tingkat pendidikan.
2. Menjaga hal dan kewajiban
diri sendiri dan orang sekitar.
3. Cinta tanah air dan bangsa
dengan membeli produk dalam negeri.
4. Tidak melakukan diskriminasi
dengan orang-orang yang dijumpai baik di sekolah, rumah, dan tempat lainnya.
5. Tidak melecehkan seseorang
karena apapun.
6. Membela kebenaran dan
keadilan.
7. Menegakkan persamaan hak,
kewajiban, dan martabat manusia, tanpa membedakan suku, keturunan, agama,
kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit, dan sebagainya.
8. Mencintai sesama manusia.
9. Menjaga kesopanan dan saling
menghargai.
10. Tidak bersikap semena-mena terhadap orang lain.
11. Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
12. Suka melakukan kegiatan kemanusiaan.
13. Berani membela kebenaran dan keadilan.
14. Menyadari bahwa bangsa Indonesia adalah bagian dari
seluruh umat manusia.
15. Menghormati dan bekerja sama dengan bangsa lain.
Penerapan Sila 3 Pancasila
Sila 3 Pancasila berbunyi Persatuan Indonesia.
makna dari sila ketiga Pancasila yaitu menyatunya bangsa
Indonesia dari berbagai sendi kehidupan, yaitu politik, sosial, budaya,
ekonomi, pertahanan, dan keamanan.
Tujuan persatuan Indonesia adalah menumbuhkan rasa bersatu
warga negara yang memiliki beragam adat dan budaya.
Contoh penerapan Pancasila sila 3.
1. Cinta tanah air dan bangsa dengan membeli produk dalam negeri.
2. Cinta tanah air dan bangsa
dengan mengharumkan nama bangsa lewat prestasi di berbagai bidang akademik dan
nonakademik.
3. Tidak merendahkan suku adat
dan budaya lain.
4. Mengutamakan kerukunan
bangsa Indonesia dibandingkan dengan kepentingan kelompok, pribadi, dan
golongan.
5. Menumbuhkan rasa senasib dan
sepenanggungan serta membantu warga yang berkesusahan.
6. Bangga dan cinta tanah air.
7. Rela berkorban demi
kepentingan bangsa.
8. Mengembangkan sikap
menghargai orang lain.
9. Menjalin hubungan baik
dengan semua unsur bangsa.
10. Memajukan pergaulan demi bangsa.
11. Menjunjung persatuan dan kesatuan.
12. Mengutamakan kepentingan bangsa di atas pribadi
maupun golongan.
13. Berperilaku hormat pada anggota keluarga lebih tua
dan menghargai yang lebih muda.
14. Ikut membantu berbagai kegiatan dalam keluarga.
15. Mendahulukan kepentingan bersama, dibandingkan
kepentingan pribadi.
Penerapan Sila 4 Pancasila
Bunyi sila keempat Pancasila yakni Kerakyatan yang Dipimpin
oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan.
Makna dari sila keempat Pancasila yaitu bangsa Indonesia
memiliki prinsip demokrasi dan kedaulatan rakyat.
Contoh penerapan sila keempat:
1. Mengedepankan musyawarah,
diskusi, atau bertukar pendapat untuk mencapai mufakat atau kesepakatan dalam
menyelesaikan masalah.
2. Tidak memaksakan kehendak
pada orang lain.
3. Mengutamakan kepentingan
masyarakat, bangsa, dan negara, daripada kepentingan pribadi.
4. Ikut serta dalam pemilihan
umum.
5. Melaksanakan hasil keputusan
yang berdasar musyawarah dengan niatan dan perbuatan baik dan dengan rasa
tanggung jawab.
6. Menekankan pentingnya itikad
baik dan rasa tanggung jawab dalam menerima dan melaksanakan hasil keputusan
yang dicapai.
7. Di dalam musyawarah harus
diutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan golongan.
8. Mengajarkan untuk melakukan
musyawarah dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur.
9. Menekankan bahwa keputusan
yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan Yang
Maha Esa, dan harus menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, serta
nilai-nilai kebenaran dan keadilan.
10. Pentingnya memberikan kepercayaan kepada
wakil-wakil yang dipercayai untuk melaksanakan permusyawaratan.
11. Setiap warga negara dan masyarakat Indonesia
memiliki kedudukan, hak, dan kewajiban yang sama.
12. Menekankan bahwa tidak boleh memaksakan kehendak
kepada orang lain.
13. Mengajarkan untuk menghormati dan menjunjung tinggi
setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil musyawarah.
14. Menegaskan bahwa musyawarah harus diliputi oleh
semangat kekeluargaan.
15. Ikhlas dalam keputusan bersama dan lapang dada
tidak seenaknya sendiri.
Penerapan Sila 5 Pancasila
Sila kelima Pancasila berbunyi Keadilan Sosial Bagi Seluruh
Rakyat Indonesia.
Sila kelima Pancasila berhubungan dengan sikap adil dan
menghormati hak asasi manusia.
Contoh penerapan sila kelima.
1. Berbuat adil pada siapapun tanpa pilih kasih.
2. Menghargai hasil karya orang
lain.
3. Tidak membedakan seseorang
karena status dan kondisi ekonominya.
4. Bersikap kekeluargaan.
5. Tidak mengintimidasi orang
dengan hak milik kita.
6. Menghormati hak asasi orang
lain beserta kewajibannya.
7. Tidak menyusahkan orang lain
untuk sama-sama hidup dengan layak.
8. Menghargai guru dan
teman-teman di sekolah.
9. Tidak mem-bully teman di
sekolah, seperti adik kelas atau teman yang memiliki keterbatasan atau status
yang berbeda.
10. Saling menghargai sesama teman.
11. Bekerja sama dalam melakukan tugas atau kerja
kelompok.
12. Bekerja sama membersihkan kelas dan lingkungan
sekolah.
13. Tidak berperilaku buruk kepada teman- teman di
sekolah.
14. Berteman baik dengan setiap siswa tanpa memandang
status, derajat, agama, suku, dan ras yang berbeda.
15. Tidak melakukan tindakan curang kepada teman atau
guru di sekolah.
0 comments:
Post a Comment